![]() |
Sukma Nizam #2 |
Kamu tertawa dan keningmu mengkerut
“ 08xx xx xx xx
xx”
“Terima Kasih”
Awal jumpa di Mayapada, seakan membuat aku
benar-benar seperti di Mayapada dan aku ingat itu. Ketika keramahanmu
benar-benar terpancar walau kau belum mengenalku, itu telah menunjukkan kau
adalah Sukma yang indah.
Rasa itu rumit dan bukan kebetulan, walau kita
berkenalan dan bertemu secara kebetulan.
****
Kamis,
7 November 2013 di Yogyakarta
“Aku siang ini akan kembali lagi dan apa kamu bisa
menghubungiku?”
Sudah 20 menit pesan itu menyangkut di handphoneku, segera aku hubungi dan
kuharap kamu masih berada dirumahmu disana.
“ Halo, Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam...”
“Maaf aku baru pulang, tadi UTS, jadi baru pulang
dari kampus”
“Oh iya aku tahu, enak ya jadi mahasiswa”
“ Hemm. Aku
berharap kamu akan menyusul, aku yakin kamu bisa tahun depan. Jangan sesali
kegagalan kemarin”
Hening
“Semoga kamu baik-baik saja dan....”
“Iya ya... Terimakasih, kamu lagi apa?”
“Sedang menunggumu”
“Hahahaha” kamu tertawa mendengarnya
“ Ya sudah ya”
“ Oke..... Hati-hati
ya”
“Iya”
“Aku titip hatiku”
“Apa?”
“Enggak kok ,Oh
ya Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam”
Tut ! handphone
senyap
***
Jum’at, 8 November Pukul
15.11 di Yogyakarta
Termenung aku
Hujan mulai menunjukkan giginya lagi, walau tidak
deras. Aku masih membayangkanmu, masih ingin dengan suaramu.
Mungkin minggu depan atau sebulan lagi kamu akan
pulang lagi dari penjara suci itu. Dan kita bisa sharing lagi.
Hujan masih belum berhenti sekarang. Aku bangkit
dari galau ini, aku tidak ingin lalai, aku ingin bersujud dan berharap pada
Sang Pemberi hujan agar suatu saat nanti ketika aku telah selesai studi bisa
kumiliki kamu seutuhnya, melalui sebuah perjanjian suci, dalam kemapanan.
Selamat Ulang Tahun Sukma Nizam. *
Tanyakan saja, akan saya ceritakan bagian mana yang kamu inginkan.
Aku dengan senang hati membaca komentarmu. 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar