![]() |
Sumber |
Mencontek/ngerpek/atau apalah
namanya itu. Merupakan kegiatan mencari jawaban dengan melanggar aturan
ujian/kuis/pengerjaan tugas langsung dikelas. Aturan tersebut adalah dilarang
untuk mengerjakan dengan bekerjasama dengan teman bahkan musuh apalagi dosen (sama
dosen? Gerakan ekstrimis melawan soal ujian. Dor!), serta dilarang melihat
buku (oke dah gue tutup mata aja, dan mata hati gue kebuka untuk memberi
sedekah jawaban. Salah ! bukan ! ini salah ! jangan diadopsi jadi anak !)
Berdasarkan pengalamanku
mengalami dan menyaksikan (ups hanya menyaksikan saja, iya benar. Percaya deh),
aku tulis 5 larangan yang sering aku jumpai. Jika belum mewakili, bisa dong
teman-teman yang pernah melihat aksi pencontekan atau melakukan pencontekan
untuk menambahkan di kolom komentar (siapa tahu bisa buat refrensi kelak). Langsung aja dibawah ini!
Larangan
paling biasa.
“tolong kerjakan sendiri-sendiri ya, kemarin sudah saya jelaskan”
“tolong kerjakan sendiri-sendiri ya, kemarin sudah saya jelaskan”
Lalu akhirnya
semua beraksi (ada juga yang tidak beraksi, mungkin karena sembelit. Hahaha). Larangan
mencontek ini tidak hot, hanya seperti angin lalu. Tidak ada sanksi, hanya
ditegur saja.
“mbak, kerjakan sendiri ya”
“iya, bu” (“ini kan aku kerjakan sendiri, secara gue tulis pake tangan gue, bukan pake tangan temen gue”)
“mbak, kerjakan sendiri ya”
“iya, bu” (“ini kan aku kerjakan sendiri, secara gue tulis pake tangan gue, bukan pake tangan temen gue”)
Biasa
banget dah cara yang ini. Cuma diingatkan, ujung-ujungnya si “empu” menganggap
semuanya tidak mencontek. Padahal? Uuuhhh tahu tempe dibacem enak lho
2. Diceramahin
![]() |
Sumber |
Diam-diam dosen akan menguras
“sudah nyontek, rendah pula nilaimu” 😣
3. Distaples
![]() |
Sumber |
Suatu hari,
dia memberi tugas kuliah untuk menganalisis soal yang dia berikan (bahasa gampangnya
disuruh jawab). Dan eng ing eng jus jus
jus. Semua mengerjakan tugas, dan minggu depannya tugas tersebut dikumpukan.
Singkat
cerita satu minggu kemudian, dia membagikan tugas yang telah dikerjakan. Awal-awal
di bagi satu persatu. Hingga akhirnya, satu pasang (udah dapat jodoh ini
tugasnya, elu kapan?) dengan di staples. Herannya staplesnya tidak hanya dengan satu kelas
tetapi dengan kelas sebelah juga. Tidak hanya 2 yang dijadikan satu, tetapi
3,4, bahkan 5. Dor !😱
Bagaimana
terbayang ini dosen mengoreksinya? Dan mengindikasi mereka mencontek? (FYI lagi, ini
dosen udah tua, harusnya sudah mulai pikun! Tetapi ternyata anggapan itu salah.
Dia masih bisa mencari jawaban yang copas. Gak tahu copas? Ituloh! Ctrl a terus
ctrl c terus ctrl v. Gak tahu juga? Hubungi gue biar gue kasih penjelasan)
Lalu nilainya? dibagi-bagi 😪. Tidak hanya tidak bisa berdiri, tidak bisa bangun ini (ouuuh,
harus ngomong apa aku sama emak?)
Akhirnya
“bro no 5 dong”
“ini gue kasih kata kunci bro, loe jelasin sendiri. Gue gak mau kita dipersatukan" (jawabannya! Anti baper)
“bro no 5 dong”
“ini gue kasih kata kunci bro, loe jelasin sendiri. Gue gak mau kita dipersatukan" (jawabannya! Anti baper)
4. Dirobek
![]() |
Sumber |
Dirobek?
Iya dirobek, masak dipecahin. Ini kertas bukan kaca atau hati yang bisa patah
(ouuuh! Jomblo kuat gak sekarat karena mantan telah bercincin 24 karat).
Suatu hari,
ini mata pelajaran guru “x”. Soalnya pendek, jawabannya aduhai panjang kayak
rambut rapunzel. Santai banget ini dosen, sekilas seperti gampang dibohongin. Tapi....
tunggu tanggal mainnya (huahahaaaaa 😎).
Semua bekerja
keras mengerjakan soal, tahu jawaban saja tidak cukup. Perlu kekuatan menulis
yang cepat, lebih cepat dari kereta pramek ( tut tut tut) agar semua jawaban
bisa tertulis.
Biasa lah,
ada yang mencontek dan ngerpek. Waktu sudah habis 60%. Dosen ini masuk, semua
melihatnya dan tetap enjoy (bagi yang mengerjakan dengan kekuatan belajar
semalam). Yang “beraksi”? pantat udah mulai goyang, dan bulu kaki udah kayak
nyamuk jadi pengen garuk-garuk betis. Tetapi mereka belum ketahuan.
Waktu habis
80%.
“coba apa itu ditanganmu, kerjakan sendiri ya”
“emmm ini pak, anu (seraya memberikan kerpekan)”
“sini kertasmu” dan krek, krek, krek, suaraayam berkokok didalam celanamu
kertas jawaban yang penuh (2 lembar folio hampir penuh bolak-balik) dirobek.
“coba apa itu ditanganmu, kerjakan sendiri ya”
“emmm ini pak, anu (seraya memberikan kerpekan)”
“sini kertasmu” dan krek, krek, krek, suara
Ini guru
maju ke meja pengawas, mengambil lembar jawaban baru. Dan .....
“kamu kerjakan lagi disini ya”
“kamu kerjakan lagi disini ya”
Bisa
dibayangkan? Lemaslah seluruh badan, waktu tinggal 20 %. Dan guru
itu tersenyum manis menahan tawa, dia pergi. Bisa tebak ini bu guru atau pak
guru?
Terus pengawas ngapain? yah.. kamu tahulah pengawas ujian itu gimana. Nggak perlu aku ceritain.
Terus pengawas ngapain? yah.. kamu tahulah pengawas ujian itu gimana. Nggak perlu aku ceritain.
5. Diingatkan
mati
Sumber |
“Saya
ini sudah tua, kalau ada adzan saya harus cepat-cepat sholat. Jangan sampai
lupa. Dan harus ingat sama yang kuasa”
“kalau
mau melakukan apa-apa juga harus ingat yang kuasa, nyawa bisa dicabut kapan
saja”
“kalian
juga harus gitu, karena nyawa dicabut tidak hanya karena tua, yang muda juga
banyak”
“bisa
saja habis kalian nyontek atau ngerpek, nyawa kalian dicabut. Kan rugi”
Respon mahasiswanya
bagaimana?
Mau ketawa
nggak bisa, mau nurut, apadaya belum belajar. Tidak nyontek takut nilai rendah,
nyontek takut sama dosen, ditambahin ingat mati (Duh!).
Lalu kelas
menjadi sepi.
Tetap aja, ada yang mencontek.
Tetap aja, ada yang mencontek.
Belum selesai sampai disitu,
ketika ujian. Selesai ujian, lembar jawaban dibagikan untuk dibahas. Mahasiswa dipanggil
acak, disuruh menjawab lagi di papan tulis.
“ketahuan kan, kalau mencontek? Sudah saya katakan, jangan ada dusta diantara kita. Kalian berdosa lho kepada saya”
(FYI, ini dosen bukan mengajar mata kuliah keagamaan)
Lalu mahasiswa? “wayahe tobat!”
Nah itu
sudah 5, masih ada cerita yang lain? Tambahin ya di kolom komentar.
Jangan lupa
belajar supaya bisa menyontek mengerjakan ujian sendiri. Sudah biasa dengar
nasihat supaya belajar dan jadi pinter. Buat aku belajar karena pengen tahu. Aku
sih nggak pernah belajar, paling cuma baca-baca (sama gak sih 😝).
Terus buat apa? Ya buat cari tahu, masalah pinter dan IP? aku nggak mau ngoyo, biarlah yang penting gak ada nilai D . hahaha 😝
Terus buat apa? Ya buat cari tahu, masalah pinter dan IP? aku nggak mau ngoyo, biarlah yang penting gak ada nilai D . hahaha
Nasehatin?
Enggak ! Cuma cerita aku, ketika sebagian temen-temen aku nyontek, aku ngapain?
Aku mah diem, sambil gambar.
(Kenapa
gak nyontek? Gue duduk paling depan keles ! didepan udah pengawas !)
Next time
aku ceritain pengalaman bodoh aku nekad nyontek, dan membuat trauma
bertahun-tahun (bukan alasan aku jomblo lho ya).
Oke,
aku kuliah dulu (ada kuliah pengganti dihari minggu) ! #kedipinmatasatu ting!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar